Kajian tentang kapital atau modal didasarkan pada
rasional, bahwa di dalam proses produksi terjadi suatu proses yang berlangsung
secara sinergis aktif komponen modal, tenaga kerja, sumber daya manusia dan teknologi.
Hal inilah yang menjadi alasan pentingnya kajian tentang kapital atau modal
dalam bahasan bab ini.
Kapital adalah semua bentuk kekayaan yang dapat
digunakan, langsung maupun tidak langsung, dalam produksi untuk menambah
output. Lebih khusus dapat dikatakan, bahwa kapital terdiri dari barang-barang
yang dibuat untuk penggunaan produksi pada masa yang akan datang.
Kapital meliputi pabrik-pabrik dan alat-alat,
bangunan-bangunan dan sebagainya. Kapital sebagai alat pendorong perkembangan
ekonomi meliputi investasi dalam pengetahuan teknik, perbaikan-perbaikan dalam
pendidikan, kesehatan dan keahlian. Selain itu juga termasuk sumber-sumber yang
menaikkan tenaga produksi, yang semuanya membutuhkan kepandaian penduduknya.
Dengan kata lain, dalam pertumbuhan ekonomi jangka panjang fungsi kapital yang
menaikkan produktivitas itu tidak saja berwujud human capital.
Keadaan kapital di negara-negara sedang berkembang
pada umumnya relative rendah. Hal ini disebabkan karena akumulasi kapital di
negara-negara sedang berkembang sedikit. Kebanyakan negara-negara sedang
berkembang sekarang ini mempunyai tabungan dan investasi hanya sebesar 2%
sampai 6% dari pendapatan nasionalnya. Sedangkan di negara-negara yang telah
maju tabungan dan investasi selama periode pertumbuhan ekonomi yang cepat rata-rata
antara 10% sampai 20% dari pendapatan nasional.
Para ahli ekonomi baik di negara-negara yang telah
maju maupun yang belum maju kadang-kadang menyatakan bahwa adanya kemiskinan
dan pekembangan ekonomi yang rendah di negara-negara yang sedang berkembang itu
disebabkab kurangnya kapital. Mereka menganggap bahwa kapital adalah faktor
yang menentukan dan faktor yang sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi dan
pengentasan kemiskinan. Walaupun, pada dasarnya yang menentukan pertumbuhan itu
tidak hanya kapital melainkan juga faktor yang lain.
Kapital bukan satu-satunya faktor yang menentukan
pelaksanaan dan keberhasilan pembangunan. Mengenai pembentukan kapital, harus
kita selidiki bagaimana penawaran dan permintaan terhadap kapital itu.
Penawaran rendah; tabungan rendah bila pendapatan rendah dan pendapatan bila
produktivitas rendah. Akibat selanjutnya sebagian besar dari pendapatan habis
untuk keperluan konsumsi, sehingga tabungan rendah, ini dikarenakan oleh
rendahnya tingkat pendapatan.
Tambahan kapital yang banyak tidak perlu atau tidak
selalu menyebabkan dimulainya proses perkembangan ekonomi, malahan kadang-kadang
tambahan kapital yang sedikit saja sudah dapat menyebabkan tumbuhnya ekonomi
secara cepat. Pada umumnya dapat dinyatakan bahwa kapital itu lebih merupakan
hasil daripada merupakan sebab perekembangan ekonomi, dalam arti bahwa majunya
perkeonomian selalu menambah jumlah kapital mungkin tidak menyebabkan majunya
perekonomian.
Dalam abad ke-19 (pada masa industrialisasi)
kelihatan bahwa keadaan pada waktu itu menguntungkan perkembangan industri dan
perkembangannya tidak terhalang oleh kurangnya kapital baik dalam bentuk fisik
maupun dalam arti uang. Industrialisasi yang lebih besar di Inggris daripada di
Perancis, bukan semata-mata karena Inggris punya kapital yang lebih banyak.
Bilamana tingkat permulaan dari perkembangan itu
telah dimulai, kenaikan pendapatan riil akan menyediakan lebih banyak kapital
untuk perkembangan industri pada waktu itu, relatif mudah untuk memenuhi
sesuatu proyek karena adanya kebutuhan kapital yang terus menerus sebagai
akibat adanya inovasi yang terus saja ada, maka lalu timbul dorongan untuk
menahan keuntungan atau menyimpannya guna menyelenggarakan inovasi-inovasi yang
menguntungkan tersebut.
Jadi akumulasi kapital ditentukan sebagian besar
oleh permintaan akan kapital disamping juga oleh penawaran. Penawaran kapital
cenderung mengikuti permintaan untuk investasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa
pembentukan kapital lebih ditarik oleh adanya permintaan dari para wiraswasta
yang penuh semangat untuk maju daripada didorong oleh penawaran yang berasal
dari kaum pengumpul kapital yang pasif.
Joan Robinson menulis bahwa di mana ada usaha-usaha
wiraswasta, maka dana (kapital) akan mengikutinya. Bila kehendak untuk
investasi sudah begitu kuatnya, sedangkan kapital belum cukup maka akan
ditemukan usahausaha baru untuk dapat mengumpulkan kapital itu dan kebiasaan
serta lembagalembaga dalam masyarakat itu ikut berkembang karenanya. Sudah tentu,
dalam beberapa hal soalnya berbeda di negara-negara yang sementara ini masih
berkembang.
Bila negara semacam ini tiba-tiba menggunakan
tingkat teknologi yang tinggi dari negara-negara yang telah maju, maka sudah
tengtu tidak mudah untuk mendapatkan dana dalam waktu yang dekat. Tetapi
tambahan kapital, apakah pinjam dari luar negeri atau berasal dari penggunaan
tenaga kerja yang menganggur yang ada dalam masyarakat itu, tidak perlu harus
cukup banyak untuk bisa memulai industrialisasi.