Beberapa teori
kepribadian yang dikenal dalam kajian sosiologi, psikologi maupun antropologi,
secara umum dapat dikelompokkan menjadi beberapa empat (4) bagian, sebagai
berikut:
1. Teori-teori kepribadian yang berorientasi psikodinamik, teori ini
berpandangan bahwa sebagian terbesar tingkah laku manusia digerakkan oleh
daya-daya psikodinamik seperti motif-motif, konflik-konflik, dan
kecemasan-kecemasan. Diantaranya yang termasuk dalam kelompok ini adalah: teori
psikoanalisis klasik Freud, psikologi ego Erik Erikson, teori Analitik Carl
Jung, teori psikologi sosial Alfres Adler, Erich Fromm, Karen Horney, dan Harry
Stack Sullivan.
2. Teori-teori kepribadian yang berorientasi holisitik, teori ini
berpandangan bahwa manusia merupakan suatu organisme yang utuh atau padu dan
bahwa tingkah laku manusia tidak dapat dijelaskan semata-mata berdasarkan
aktifitas bagian-bagiannya. Kelompok yang termasuk dalam teori ini adalah:
Personologi Henry Murray, teori organismik Kurt Goldstein dan Andras Angyal,
teori Humanistik Abraham Maslow dan Carl Rogers, teori Eksistensial Ludwig
Binswanger dan Medard Boss, dan teori Medan Kurt Lewin. Selain itu kelompok
teori ini juga disebut dengan teori kepribadian yang berorienttasi
fenomenologis, karena teori ini menekankan pentingnya cara sang individu
manusia dalam mempersepsikan dan mengalami dirinya serta dunia sekelilingnya.
3. Teori-teori kepribadian yang berorientasi sifat (trait theories) atau
teori tipe (type theories), teori ini berpandangan bahwa sebagian terbesar
manusia memiliki sifat-sifat tertentu, yakni pola kecenderungan untuk
bertingkah laku dengan cara tertentu, sifat yang stabil ini menyebabkan manusia
bertingkah laku secara relatif tetap dari situasi ke situasi. Mereka yang
termasuk dalam kelompok teori ini adalah: teori psikologi individu dari Gordon
Allport, psikologi konstitusi dari William Sheldon, dan teori faktor Raymond
Cattell.
4. Teori-teori kepribadian yang berorientasi behavioristik, teori ini
menekankan proses belajar serta peranan lingkungan yang merupakan kondisi
langsung belajar, dalam menjelaskan tingkah laku. Menurut teori ini semua
bentuk tingkah laku manusia merupakan hasil belajar yang bersifat mekanistik
lewat proses perkuatan. Mereka yang termasuk dalam kelompok ini adalah teori
stimulus-respon John Dollard dan Neal Miller, serta peori perkuatan operan B.F.
Skinner.