Beberapa ahli
berkata bahwa dorongan naluri ini merupakan landasan dari suatu unsur penting
dalam kebudayaan manusia, yaitu kesenian. A.F.C. Wallace (dalam
Koentjaraningrat, 1986), pernah membuat suatu kerangka di mana terdaftar secara
sistematis seluruh materi yang menjadi obyek dan sasaran unsur-unsur
kepribadian manusia.
Kerangka itu
menyebut tiga hal yang pada tahap pertama merupakan isi kepribadian yang pokok,
yaitu:
1) aneka wama kebutuhan organik diri sendiri, aneka-warna kebutuhan serta
dorongan psikologi diri sendiri, dan aneka wama kebutuhan serta dorongan
organik maupun psikologi sesama manusia yang lain daripada diri sendiri;
sedangkan kebutuhan-kebutuhan tadi dapat dipenuhi atau tidak dipenuhi oleh
individu yang bersangkutan, sehingga memuaskan dan bernilai positif baginya,
atau tidak memuaskan dan bemilai negative;
2) aneka warna hal yang bersangkutan dengan kesadaran individu akan
identitas diri sendiri, atau "identitas aku", baik aspek fisik maupun
psikologinya, dan segala hal yang bersangkutan dengan kesadaran individu
mengenai bermacam-macani kategori manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, benda,
zat, kekuatan, dan gejala alam, baik yang nyata maupun yang gaib dalam
lingkungan sekelilingnya; dan
3) berbagai macam cara untuk memenuhi, memperkuat, berhubungan, mendapatkan,
atau mempergunakan, aneka warna kebutuhan dari hal tersebut di atas, sehingga
tercapai keadaan memuaskan dalam kesadaran individu bersangkutan. Pelaksanaan
berbagai macam cara dan jalan tersebut terwujud dalam aktivitas hidup sehari-hari
dari seorang individu.
Aneka warna materi
yang menjadi isi dan sasaran dari pengetahuan, perasaan, kehendak, serta
keinginan kepribadian serta perbedaan kualitas hubungan antara berbagai unsur
kepribadian dalam kesadaran individu, menyebabkan adanya beraneka macam
struktur kepribadian pada setiap manusia yang hidup di muka bumi, unik dan
berbeda dengan kepribadian individu yang lain (Koentjaraningrat, 1985).
Diantara aneka
warna materi tersebut ada yang menyebabkan terjadinya satu tingkah laku berpola
disebut dengan kebiasaan (habit), menyebabkan timbulnya adat-istiadat (customs)
yang dalam hal ini bermakna sebagai suatu pengetahuan, gagasan, dan konsep yang
dianut oleh sebagian besar warga suatu masyarakat, materi yang menyebabkan
timbulnya kepribadian (personality), serta segala macam tingkah-laku
yang menjadi pola umum bagi sebagian besar masyarakat yang diatur dalam
adat-istiadat (kepribadian umum), biasanya berwujud pola-pola tindakan yang
saling berkaitan satu dengan lain itu, biasanya disebut dengan sistem sosial (social
system).
Kepribadian umum (modal personality) adalah kepribadian
yang ada pada sebagian besar warga suatu masyarakat, yang disebut juga dengan
istilah watak umum.