Peran
guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah sangatlah relatif tinggi. Peran
tersebut terkait dengan peran siswa dalam belajar.
Adanya
gejala membolos sekolah, malas belajar, senda gurau ketika guru menjelaskan
bahan ajar sukar misalnya, merupakan ketidak sadaran siswa tentang belajar.
Kondisi eksternal yang berpengaruh pada belajar yang penting adalah bahan
belajar, suasana belajar, media dan sumber belajar, dan subjek pembelajar itu
sendiri.
a. Bahan belajar
Bahan
belajar dapat berwujud benda dan isi pendidikan. Isi pendidikan tersebut dapat
berupa pengetahuan, perilaku, nilai, sikap, dan metode pemerolehan. Dapat
diketahui bahwa bahan belajar dapat
dijadikan sarana penggiat belajar. Bahan belajar dapat menarik perhatian
siswa. Wujud fisik seperti bentuk buku, ukuran buku, gambar buku, bentuk dan
huruf dapat dibuat oleh penyusun buku sehingga dapat menarik perhatian pembaca.Guru memiliki
peranan penting dalam pemilihan bahan belajar, sehingga
pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan oleh guru adalah sebagai
berikut:
1)
Apakah
isi bahan belajar sesuai dengan sasaran belajar? Jika tidak sesuai, adakah
bahan pengganti yang sederajat dengan program?
2)
Bagaimana
tingkatan kesukarelaan bahan belajar bagi siswa? Jika bahan belajar tergolong
sukar, maka guru perlu “membuat mudah” bahan tersebut bagi siswa. Guru dapat
menunjuk bahan prasyarat, menambah waktu belajar, dan menggunakan sebagai
sumber lain.
3)
Apakah
isi bahan belajar menuntut digunakannya strategi belajar mengajar tertentu?
Jika siswa “telah menangkap” isi bahan belajar yang baik, apakah guru masih
harus menceramahkan bahan tersebut dikelas? Dalam hal ini, guru diharapkan
menyesuaikan strategi belajar-mengajar dengan bahan belajar.
4)
Apakah
evaluasi hasil belajar sesuai dengan bahan belajar tersebut?
Kemampuan-kemampuan pada ranah-ranah kognitif, afektif, psikomotorik manakah
yang dikandung oleh bahan belajar? Sehingga dapat dievaluasi dengan menggunakan
tes memilih benar-salah.
b. Suasana Belajar
Kondisi
gedung sekolah, tata ruang, alat-alat belajar mempunyai pengaruh pada kegiatan
belajar. Di samping kondisi fisik tersebut, suasana pergaulan di sekolah juga
berpengaruh pada kegiatan belajar.
Guru
memiliki peranan penting dalam menciptakan suasana belajar yang menarik bagi
siswa. Beberapa pertimbangan penting dalam rangka menciptakan suasana belajar
adalah sebagai berikut:
1)
Apakah
gedung sekolah dan kampus sekolah membuat kenyamanan belajar? Jika gedung
sekolah, ruang kelas, perabot sekolah “tidak memenuhi syarat” untuk belajar,
maka guru dapat melakukan usaha perbaikan. Sebagai ilustrasi misalnya menanam
tanaman hias di halaman.
2)
Apakah
suasana pergaulan antar-orang tua, pegawai-siswa bersifat akrab dan tertib?
Setiap guru memilki kwajiban ikut serta manjaga mewujudkan pergaulan yang akrab
dan tertib. Peran guru adalah “membuat rukun” semua warga sekolah.
3)
Apakah
siswa memiliki ruang belajar di rumah? Jika sebagian siswa tidak memiliki ruang
belajar, maka guru dapat menyusun kelompok belajar dan giliran belajar di
tempat tertentu.
4)
Apakah
siswa memiliki group yang cenderung merusak tertib pergaulan? Jika ada siswa
yang menjadi anggota group demikian, guru berperan melakukan pencegahan-pencegahan
dengan bekerjasama dengan orang tua dan pihak lain demi terciptanya pergaulan
yang tertib.
c. Media dan Sumber
Belajar
Sumber
belajar dapat ditentukan dengan mudah. Sawah percobaan, kebun bibit, kebun
binatang, tempat wisata, museum, perpustakaan umum, surat kabar, majalah,
radio, sanggar seni, sanggar olahraga, televisi dapat ditemukan di sekolah.
Beberapa
pertimbangan dalam pemanfaatan media dan sumber balajar tersebut adalah sebagai
berikut:
1)
Apakah
media dan sumber belajar tersebut bermanfaat untuk mencapai sasaran belajar?
Jika ya, maka guru perlu menghubungi pemilik media dan sumber belajar dikampus
sekolah.
2)
Apakah
isi pengetahuan yang ada di surat kabar, majalah, radio, televisi, museum,
kantor-kantor dapat dimanfaatkan untuk pokok bahasan tertentu? Jika ya, maka
guru perlu menugasi siswa untuk mempelajari isi pengetahuan tersebut. Sebagi
ilustrasi, guru dapat memanfaatkan tiap minggu.isi siaran pengajaran bahasa
Arab, bahasa Indonesia, bahasa Inggris pada acara siaran televisi
3)
Apakah
isi pengetahuan di kebun bibit, kebun binatang, perpustakaan umum ada yang
bermanfaat bagi pokok bahasan tertentu? Jika ya, maka guru dapat memprogram
pembelajaran di tempat tersebut. Dalam hal ini guru dapat melakukan karya
wisata terprogram.Secara singkat dapat dikemukakan bahwa guru dapat membuat
program pembelajaran dengan memanfaatkan media dan sumber belajar di luar
sekolah. Pemanfaatan tersebut bermaksud meningkatkan kegiatan belajar, sehingga
mutu hasil belajar semakin meningkat (Woolkfolk dan Nicolich).
d. Guru Sebagai Subjek Pembelajar
Guru
adalah subjek pembelajar siswa. Sebagai subjek pembelajaran guru berhubungan
langsung dengan siswa. Guru dapat menggolong-golongkan motivasi belajar siswa
tersebut. Kemudian guru melakukan penguatan-penguatan pada motivasi
instrumental, motivasi sosial, motivasi berprestasi, dan motivasi intrinsik
siswa.
Guru
memiliki peranan penting dalam acara pembelajaran. Diantara peranan guru tersebut adalah sebagai
berikut:
1.
Membuat
desain pembelajaran secara tertulis, lengkap, dan menyeluruh .
2.
Meningkatkan
diri untuk menjadi seorang guru yang berkepribadian utuh.
3.
Bertindak
sebagai guru yang mendidik.
4.
Meningkatkan
profesionalitas keguruan.
5.
Melakukan
pembelajaran sesuai dengan berbagai model pembelajaran yang disesuaikan dengan
kondisi siswa, bahan belajar, dan kondisi sekolah setempat. Penyesuaian
tersebut dilakukan untuk meningkatkan mutu belajar.
6.
Dalam
berhadapan dengan siswa, guru berperan sebagai fasilitas belajar, pembimbing
belajar, dan memberi balikan belajar. Dengan adanya peran-peran tersebut, maka
sebagai pembelajar sepanjang hayat.