BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar sering melibatkan ketrampilan
dan perilaku baru bagi peserta didik. Apabila belajar bukan sekedar suatu
proses pengumpulan informasi baru maka peserta didik harus melibatkan diri
secara total dalam proses belajar tersebut. Belajar bukanlah sekedar menerima
informasi dari orang lain tentang apa yang ingin diketahuinya. Belajar yang
sesungguhnya memerlukan motivasi yang tinggi dan suasana yang mendukung proses
belajar. Untuk itu peserta didik memerlukan classroom
of life di mana di dalamnya terdapat semangat self-directed learning atau
pembelajaran mandiri (PM).
Belajar mandiri bukan berarti hanya belajar
sendiri tetapi dapat dilakukan secara berkelompok, seperti dalam kelompok
tutorial. Belajar mandiri adalah salah satu cara meningkatkan kemauan dan
keterampilan pembelajar dalam proses belajar tanpa bantuan orang lain dan tidak
tergantung pada pengajar, pembimbing, teman, atau orang lain. Tugas pengajar
hanya sebagai fasilitator atau yang memberikan kemudahan atau bantuan kepada
pembelajar.
Bantuan itu sifatnya terbatas seperti dalam
merumuskan tujuan belajar, memilih materi pembelajaran, menentukan media
pembelajaran, serta memecahkan masalah yang dihadapi pembelajar. Bantuan
belajar adalah segala bentuk kegiatan pendukung yang dilaksanakan dalam
pembelajaran jarak jauh untuk membantu kelancaran proses pembelajaran,yang
berupa pelayanan akademik dan administrasi akademik, maupun pribadi.
Menurut Stewart, Keagen dan Holmberg
(Juhari,1990) belajar mandiri pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh pandangan
bahwa setiap individu berhak mendapat kesempatan yang sama dalam pendidikan.
Proses pembelajaran hendaknya diupayakan agar dapat memberikan kebebasan dan
kemandirian kepada pembelajar dalam proses belajarnya. Pembelajar bebas secara
mandiri untuk menentukan atau memilih materi pembelajaran yang akan dipelajari
dan bagaimana cara mempelajarinya. Jika dalam pembelajar konvensional lebih
banyak berkomunikasi dengan manusia yaitu pengajar atau pembelajar lainnya.
Sedangkan dalam pembelajaran jarak jauh lebih
banyak berkomunikasi secara intrapersonal berupa informasi atau materi
pembelajaran dalam bentuk elektronik, cetak maupun non cetak, seperti
komputer/internet dengan surat elektronik (e-mail), atau melalui media telepon,
faksimile, jasa layanan pos, siaran radio, ataupun siaran televisi.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah
pengertian dari belajar mandiri?
2.
Apa
saja metode-metode pelaksanaan belajar mandiri?
3.
Siapa
sasaran yang tepat untuk pelaksanaan belajar mandiri tersebut ?
C. Tujuan
1.
Meningkatkan
Pemahaman mengenai belajar mandiri.
2.
Mengetahui
pelaksanaan belajar mandiri, sudahkan berjalan dengan baik dan benar.
3.
Mengetahui
Siapa sasaran yang tepat untuk pelaksanaan belajar mandiri tersebut.