Manusia, sebagaimana makhluk hidup lainnya mempunyai
kebutuhan, dan kebutuhan ini harus dipenuhi agar manusia itu bisa hidup.
Kebutuhan hidup manusia beraneka ragam, bahkan dikatakan bahwa kebutuhan hidup
manusia bersifat dinamis, selalu berubah dan berkembang baik secara kuantitas
maupun kualitas. Oleh karena itu dikatakan kebutuhan manusia tidak ada batasnya
dan tidak ada berhentinya.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia
melakukan dengan dua cara; yaitu produksi dan konsumsi. Produksi artinya
manusia memenuhi kebutuhannya dilakukan dengan cara membuat atau memproduksi
barang atau jasa yang dibutuhkan tersebut, sedangkan yang dimaksud dengan
konsumsi adalah upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang dilakukan
dengan cara membeli barang dan jasa yang dibutuhkan tersebut.
Semua kebutuhan hidup manusia tidak dapat dipenuhi,
sebab kebutuhan hidup manusia itu banyak sekali, beraneka ragam, berkembang,
dan tidak terbatas, sedangkan barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan
sifatnya sangat terbatas. Kehidupan sehari-hari manusia maupun perusahaan akan
selalu menghadapi masalah-masalah atau problematika yang bersifat ekonomi,
yaitu problematika yang menghendaki agar individu maupun perusahaan membuat
keputusan tentang cara terbaik untuk melakukan suatu
kegiatan ekonomi.
Kegiatan ekonomi adalah kegiatan individu maupun
perusahaan untuk menghasilkan produk yang berupa barang dan jasa serta
mengkonsumsi (menggunakan) produk (barang dan jasa) tersebut. Kebutuhan manusia
dapat digolongkan menjadi kebutuhan menurut intensitasnya, kebutuhan dipandang
dari urgensinya, atau mendesak tidaknya suatu kebutuhan; kebutuhan menurut sifatnya,
kebutuhan menurut dampak atau pengaruhnya terhadap jasmani dan rohani;
kebutuhan yang dibedakan menurut waktu sekarang dan waktu masa yang akan
datang, dan kebutuhan menurut wujud, sert kebutuhan menurut subyek.
Manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan dasar dan
berusaha untuk memenuhinya seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya. Masyarakat tradisional dalam upaya memenuhi kebutuhan ini didasari
pada pengalaman hidup yang telah diperoleh secara turun-temurun, apakah itu
sebagai produsen maupun konsumen, dan biasanya sangat tergantung pada tenaga
manusia sebagai sumber daya utama. Dengan demikian kekuatan ekonomi terletak
pada kerja.
Untuk bisa membuat keputusan yang rasional, individu
(masyarakat) memerlukan adanya preferensi dalam bentuk informasi yang jelas
tentang apa yang diinginkan, kebebasan dari kekuatan/kekuasaan yang ada di
sekitarnya, serta kepentingan pihak lain. Tragisnya keputusan ekonomi tidak
bisa dilepaskan dari konteks politik, sosial, institusi dan budaya. Bahkan
dapat dikatakan lajunya perekonomian suatu masyarakat selalu dipengaruhi oleh
aspek-aspek tersebut, walaupun keberadaan mereka relatif kecil, tetapi memiliki
akses ekonomi yang dominan, seperti tuan tanah, konglomerat, penguasa dan
sebagainya.
Alat-alat pemuas kebutuhan adalah segala sesuatu
yang dapat dipergunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya, bentuknya bisa
berupa barang atau jasa. Peralatan rumah tangga, sepatu, sepeda, pakaian,
makanan, rumah tinggal, minuman yang dibutuhkan manusia itu dalam ilmu ekonomi
disebut barang, sedangkan pelayanan listrik, telepon, guru, dokter, hakim,
polisi, pendidikan, juga dapat memuaskan kebutuhan manusia yang disebut jasa.
Dalam kehidupan sehari-hari barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan
jumlahnya terbatas, sehingga untuk memperolehnya kita harus mengeluarkan
pengorbanan (waktu, biaya atau tenaga).
Kegunaan (utility) adalah kemampuan suatu
benda memuaskan kebutuhan. Kegunaan suatu benda meliputi: Guna dasar
(elementary utility), guna bentuk (form utility), guna tempat (place
utility), guna waktu (time utility), dan guna milik (possesion
utility). Pokok masalah ekonomi ada tiga, yaitu: produksi, konsumsi dan
distribusi barang dan jasa yang menjadi kebutuhan manusia.