Tari
daerah yang bentuknya berpasangan dilakukan oleh dua orang penari atau pemeran.
Kedua penari sering memperagakan gerak yang berbeda.
Namun, gerak yang
diperagakan itu merupakan satu kesatuan yang utuh. Maksudnya, terwujudnya
keutuhan tari karena daya ungkap gerak kedua penari saling melengkapi dan
saling mengisi.
Ada
dua macam tari berpasangan, yaitu tari berpasangan sejenis dan tari berpasangan
tidak sejenis. Tari berpasangan sejenis, yaitu karya tari berpasangan yang
diperagakan oleh dua orang penari yang mengungkapkan dua peran wanita atau dua
peran pria yang berlainan.
Selanjutnya, tari berpasangan tidak sejenis atau
campuran berarti karya tari berpasangan yang diperagakan oleh dua orang penari.
Penari yang satu mengungkapkan peran sebagai wanita dan yang satunya lagi
mengungkapkan peran sebagai pria.
Suatu
tarian berpasangan tidak harus ditampilkan oleh sepasang (dua orang) penari
saja. Ada karya tari berpasangan yang ditampilkan oleh lebih dari satu pasang
penari, misalnya, tari Payung dari Sumatera. Namun, ada juga tari berpasangan
yang selalu ditampilkan oleh dua orang penari.
Tari berpasangan tersebut
biasanya yang menggambarkan dua orang tokoh, misalnya, tari Perang Arjuna
dengan Cakil dari Jawa. Adapun tari kelompok adalah bentuk tari daerah yang
senantiasa dipergelarkan oleh lebih dari dua orang penari dengan pengungkapan
yang sama.
Kreasi
tari kelompok disusun berdasarkan gagasan atau ide yang telah dipilih dan
dipertimbangkan secara sungguh-sungguh. Ciri utama tari kelompok adalah
keseragaman ungkapan dari setiap penari.
Jadi, kekuatan dari penyajian tari
kelompok terletak pada kesamaan ungkapan yang tertuang ke dalam wujud tarian.
Oleh karena itu, jika kamu menarikan tarian kelompok, kamu harus dapat bekerja
sama, gotong royong, dan sepenanggungan dengan penari yang lain. Hal ini untuk
mewujudkan keharmonisan karya tari.
Perhatikan
beberapa contoh tari kelompok berikut! Pernahkah kamu mendengar upacara sedekah
laut? Upacara semacam ini sering dilakukan oleh masyarakat di daerah pesisir
pantai yang mata pencaharian utamanya sebagai nelayan. Upacara ini bertujuan
agar dalam melakukan pekerjaannya mereka diberi keselamatan dan hasil yang
melimpah.