Jenis
hubungan sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1.
Hubungan
edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di
sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar
tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat
mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak.
2.
Hubungan
kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang
memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat
tempat sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan hubungan kerja sama antara
kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah
disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Demikian
pula tentang pemilihan bahan pengajaran dan metode-metode pengajarannya.
3.
Hubungan
institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga
atau instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja
sama antara sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya, kepala pemerintah
setempat, ataupun perusahaan-perusahaan Negara, yang berkaitan dengan perbaikan
dan perkembangan pendidikan pada umumnya.
Humas
sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat harus selalu dipelihara
dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan masyarakat, tidak
bisa lepas darinya sebagai partner sekolah dalam mencapai kesuksesan sekolah
itu sendiri.
Prestasi
sekolah semakin tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu melahirkan peserta
didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu yang
diperolehnya dalam memajukan masyarakat.
Sekolah
harus selalu siap mengantarkan peserta didik terjun langsung ke masyarakat
diantaranya dengan membekali peserta didik dengan pengetahuan, nilai-nilai dan
keterampilan-keterampilan khusus baik melalui kegiatan intra maupun ekstra.
Jadi
bila kita tarik garis merah secara general, maka pengertian hubungan sekolah
dengan masyarakat adalah rangkaian kegiatan organisasi atau instansi untuk
menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu
di luar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan kerja secara sadar dan sukarela.